I. KEBAKTIAN UMUM
1. PEMBUKAAN
Pemimpin Kebaktian : memberi tanda kebaktian dimulai (dengan gong, lonceng, dan sebagainya). Pemimpin Kebaktian menyalakan lilin dan dupa (hio), kemudian meletakkan dupa di tempatnya, sementara hadirin duduk bertumpu lutut dan bersikap anjali. Setelah dupa diletakkan di tempatnya, Pemimpin Kebaktian dan para hadirin menghormat dengan menundukkan kepala (bersikap anjali dengan menyentuh dahi).
2. NAMÂKARA GÂTHÂ (Syair Penghormatan)
Pemimpin Kebaktian mengucapkan kalimat per kalimat dan diikuti oleh hadirin :
ARAHAM SAMMÂSAMBUDDHO BHAGAVÂ
BUDDHAM BHAGAVANTAM ABHIVADEMI
(namaskara)
SVÂKKHÂTO BHAGAVANTÂ DHAMMO
DHAMMAM NAMASSÂMI
(namaskara)
SUPATIPANNO BHAGAVATO SÂVAKASANGHO
SANGHAM NAMâMI
(namaskara)
Sang bhagava, Yang maha suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna;
aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagava.
(namaskara)
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang bhagava;
Aku bersujud di hadapan Dhamma.
(namaskara)
Sangha Siswa Sang Bhagava telah bertindak sempurna;
aku bersujud dihadapan Sangha.
* Sikap dalam namaskara, lima titik (lutut, ujung jari-jari kaki, dahi, siku, telapak tangan ) menyentuh lantai.
3. PUJA GATHA (Syair Puja)
(hadirin tetap duduk bertumpu lutut dan bersikap anjali)
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
YAMAMHA KHO MAYAM BHAGAVANTAM SARANAM GATA,
YO NO BHAGAVATA SATTHA, YASSA CA MAYAM BHAGAVATO
DHAMMAM ROCEMA, IMEHI SAKKAREHI TAM BHAGAVANTAM
SASADDHAMMAM, SASAVAKASANGHAM ABHIPUJAYAMA.
4. PUBBABHAGANAMAKARA (Penghormatan Awal)
(hadirin duduk bersimpuh/bersila)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM BUDDHASSA BHAGAVATO PUBBABHAGANAMAKARAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada Sang Buddha, Sang Bhagava.
BERSAMA-SAMA :
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASA
Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
5. TISARANA (Tiga perlindungan)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM TISARANAGAMANAPATHAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Tiga Perlindungan
BERSAMA-SAMA :
BUDDHAM SARANAM GACHAMI
DHAMMAM SARANAM GACHAMI
SANGHAM SARANAM GACHAMI
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sangha (baca : Sang-gha)
DUTIYAMPI BUDDHAM SARANAM GACHAMI
DUTIYAMPI DHAMMAM SARANAM GACHAMI
DUTIYAMPI SANGHAM SARANAM GACHAMI
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Sangha
TATIYAMPI BUDDHAM SARANAM GACHAMI
TATIYAMPI DHAMMAM SARANAM GACHAMI
TATIYAMPI SANGHAM SARANAM GACHAMI
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Sangha
6. PANCASILA (Lima Latihan Sila)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM PANCASIKKHAPADAPATHAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Lima Latihan Sila
BERSAMA-SAMA :
- PANATIPATA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- ADINNADANA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- KAMESU MICCHACARA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- MUSAVADA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- SURAMERAYA MAJJAPAMADATTHANA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan seksualitas yang tidak
dibenarkan.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak mengucapkan ucapan yang tidak benar.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak minum segala minuman keras yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran.
7. BUDDHANUSSATI (Perenungan Terhadap Buddha)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM BUDDHANUSSATINAYAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Perenungan Terhadap Buddha
BERSAMA-SAMA :
ITI PI SO BHAGAVA ARAHAM SAMMASAMBUDDHO,
VIJJACARANA-SAMPANNO SUGATO LOKAVIDU,
ANUTTARO PURISADAMMASARATHI SATTHA DEVAMANUSSANAM,
BUDDHO BHAGAVA’TI.
Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai penerangan Sempurna : Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya. Sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana). Pengenal segenap alam. Pembimbing manusia yang tiada taranya. Guru para dewa dan manusia. Yang Sadar (Bangun), Yang patut Dimuliakan.
(diam sejenak merenungkan sifat-sifat Sang Buddha)
8. DHAMMANUSSATI (Perenungan Terhadap Dhamma)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM DHAMMANUSSATINAYAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Perenungan Terhadap Dhamma
BERSAMA-SAMA :
SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO,
SANDITTHIKO AKALIKO EHIPASSIKO,
OPAYANIKO PACCATTAM VEDITABBO VINNUHI`TI.
Dhamma Sang Bhagava telam sempurna dibabarkan; berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan; menuntun ke dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.
(diam sejenak merenungkan sifat-sifat Dhamma)
9. SANGHANUSSATI (Perenungan Terhadap Sangha)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM SANGHANUSSATINAYAM KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Perenungan Terhadap Sangha (baca: Sang-gha)
BERSAMA-SAMA :
SUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO,
UJUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO,
NAYAPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO,
SAMICIPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO,
YADIDAM CATARI PURISAYUGANI ATTHAPURISAPUGGALA,
ESA BHAGATO SAVAKASANGHO,
AHUNEYYO PAHUNEYYO DAKKHINEYYO ANJALIKARANIYO,
ANUTTARAM PUNNAKKHETTAM LOKASSA`TI.
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik;
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus;
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar;
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut.
Mereka, merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk suci *), itulah Sangha siswa Sang Bhagava;
Patut menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormatan;
Lapangan untuk menanam jasa, yang tiada taranya di alam semesta.
(diam sejenak merenungkan sifat-sifat Sangha)
*) Mereka disebut Ariya Sangha : makhluk-makhluk yang telah mencapai Sotapatti Magga dan phala, Sakadagami Magga dan Phala, Anagami Magga dan Phala dan Arahatta Magga dan Phala.
10. SACCAKIRIYA GATHA (Pernyataan Kebenaran)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM SACCAKIRIYAGATHAYO KAROMA SE
Marilah kita mengucapkan Pernyataan Kebenaran
BERSAMA-SAMA :
NATTHI ME SARANAM ANNAM
BUDDHO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA
NATTHI ME SARANAM ANNAM
DHAMMO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA
NATTHI ME SARANAM ANNAM
SANGHO ME SARANAM VARAM
ETENA SACCAVAJJENA
SOTTHI TE HOTU SABBADA
Tiada perlindungan lain bagiku
Sang Buddha-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku
Dhamma-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.
Tiada perlindungan lain bagiku
Sangha-lah sesungguhnya pelindungku
Berkat kesungguhan pernyataan ini
Semoga Anda selamat sejahtera.
11. MANGALA SUTTA (Sutta tentang Berkah Utama)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM MANGALA SUTTAM BHANAMA SE
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Berkah Utama
BERSAMA-SAMA :
EVAMME SUTAM,
EKAM SAMAYAM BHAGAVA, SAVATTHIYAM VIHARATI, JETAVANE ANATHAPINDIKASSA ARAME.
ATHA KHO ANATHARA DEVATA, ABHIKKANTAYA RATTIYA ABHIKKANTAVANNA KEVALAKAPPAM JETAVANAM OBHASETVA. YENA BHAGAVA TENUPASANKAMI, UPASANKAMITVA BHAGAVANTAM ABHIVADETVA EKAMANTAM ATTHASI, EKAMANTAM THITA KHO SA DEVATA BHAGAVANTAM GATHAYA AJJHABASI:
BAHU DEVA MANUSSA CA
MANGALANI ACINTAYUM
AKANKHAMANA SOTTHANAM
BRUHI MANGALAMUTTAMAM
ASEVANA CA BALANAM
PANDITANANCA SEVANA
PUJA CA PUJANIYANAM
ETAMMANGALAMUTTAMAM
PATIRUPADESAVASO CA
PUBBE CA KATAPUNNATA
ATTASAMMAPANIDHI CA
ETAMMANGALAMUTTAMAM
BAHUSACCANCA SIPPANCA
VINAYO CA SUSIKKHITO
SUBHASITA CA YA VACA
ETAMMANGALAMUTTAMAM
MATAPITU UPATTHANAM
PUTTADARASSA SANGAHO
ANAKULA CA KAMMANTA
ETAMMANGALAMUTTAMAM
DANANCA DHAMMACARIYA CA
NATAKANANCA SANGAHO
ANAVAJJANI KAMMANI
ETAMMANGALAMUTTAMAM
ARATI VIRATI PAPA
MAJJAPANA CA SANNAMO
APPAMADO CA DHAMMESU
ETAMMANGALAMUTTAMAM
GARAVO CA NIVATO CA
SANTUTTHI CA KATANNUTA
KALENA DHAMMASAVANAM
ETAMMANGALAMUTTAMAM
KHANTI CA SOVACASSATA
SAMANANANCA DASSANAM
KALENA DHAMMASAKACCHA
ETAMMANGALAMUTTAMAM
TAPO CA BRAHMACARIYANCA
ARIYASACCANA DASSANAM
NIBBANASACCHIKIRIYA CA
ETAMMANGALAMUTTAMAM
PHUTTHASSA LOKADHAMMEHI
CITTAM YASSA NA KAMPATI
ASOKAM VIRAJAM KHEMAM
ETAMMANGALAMUTTAMAM
ETADISANI KATVANA
SABBATTHAMAPARAJITA
SABBATTHA SOTTHIM GACCHANTI
TANTESAM MANGALAMUTTAMAM` TI.
Demikianlah telah kudengar :
Pada suatu ketika Sang Bhagava menetap di dekat Savatthi, dihutan Jeta di Vihara Anathapindika. Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta menghampiri Sang Bhagava, menghormat Beliau lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri disatu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagava dalam syair ini :
“Banyak Dewa dan manusia
Berselisih paham tentang berkah
Yang diharapkan membawa keselamatan;
Terangkanlah, apa Berkah Utama itu ? “
“Tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana.
Menghormat mereka yang patut dihormat ,
Itulah Berkah Utama
Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar
Itulah Berkah Utama
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan
Itulah Berkah Utama
Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan isteri
Bekerja bebas dari pertentangan
Itulah Berkah Utama
Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela
Itulah Berkah Utama
Menjauhi, tidak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma
Itulah Berkah Utama
Selalu menghormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama
Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama
Bersemangat dalam menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibanna
Itulah Berkah Utama
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanapa noda, penuh damai
Itulah Berkah Utama
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga
Itulah Berkah Utama.
12. KARANIYA METTA SUTTA (Sutta tentang Kasih Sayang yang harus Dikembangkan)
PEMIMPIN KEBAKTIAN :
HANDAMAYAM KARANIYAMETTASUTTAM BHANAMA SE
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Kasih Sayang yang Harus Dikembangkan
BERSAMA-SAMA :
KARANIYAMATTHAKUSALENA
YAN TAM SANTAM PADAM ABHISAMECCA
SAKKO UJU CA SUHUJU CA
SUVACO CASSA MUDU ANATIMANI
SANTUSSAKO CA SUBHARO CA
APPAKICCO CA SALLAHUKAVUTTI
SANTINDRIYO CA NIPAKO CA
APPAGABBHO KULESU ANANUGIDDHO
NA CA KHUDDAM SAMACARE KINCI
YENA VINNU PARE UPAVADEYYUM
SUKHINO VA KHEMINO HONTU
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
YE KECI PANABHUTATTHI
TASA VA THAVARA VA ANAVASESA
DIGHA VA YE MAHANTA VA
MAJJHIMA RASSAKA ANUKATHULA
DITTHA VA YE VA ADDITTHA
YE CA DURE VASANTI AVIDURE
BHUTA VA SAMBHAVESI VA
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
NA PARO PARAM NIKUBBETHA
NATIMANNETHA KATTHACI NAM KANCI
BYAROSANA PATIGHASANNA
NANNAMANNASSA DUKKHAMICCHEYYA
MATA YATHA NIYAM PUTTAM
AYUSA EKAPUTTAMANURAKKHE
EVAMPI SABBABHUTESU
MANASAMBHAVAYE APARIMANAM
METTANCA SABBALOKASMIM
MANASAMBHAVAYE APARIMANAM
UDDHAM ADHO CA TIRIYANCA
ASAMBADHAM AVERAM ASAPATTAM
TITTHANCARAM NISINNO VA
SAYANO VA YAVATASSA VIGATAMIDDHO
ETAM SATIM ADHITTHEYYA
BRAHMAMETAM VIHARAM IDHAMAHU
DITTHINCA ANUPAGAMMA
SILAVA DASSANENA SAMPANNO
KAMESU VINEYYA GEDHAM
NA HI JATU GABBHASEYYAM PUNARETI’TI
Inilah yang harus dikerjakan
oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan.
Untuk mencapai ketenangan,
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang inderanya, berhati-hati
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tidak berbuat kesalahan walaupun kecil
yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia berpikir :
Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apa pun juga
Yang lemah dan kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau besar
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk.
Yang tampak atau tidak tampak
Yang jauh atau pun dekat
Yang terlahir atau yang akan lahir
Semoga semua makhluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain
Atau menghina siapa saja.
Jangan karena marah dan benci
Mengharapkan orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya
Melindungi anaknya yang tunggal,
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas
Ke atas, ke bawah dan kesekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan atau duduk
Atau berbaring, selagi tiada lelap
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dikatakan : Berdiam dalam Brahma
Tidak berpegang pada pandangan salah (tentang atta/aku)
Dengan sila dan penglihatan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
13. BRAHMAVIHARAPHARANA (Peresapan Brahmavihara)
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
HANDAMAYAM BRAHMAVIHARAPHARANA BHANAMA SE
BERSAMA-SAMA:
(METTA)
AHAM SUKHITO HOMI
NIDDUKKHO HOMI
AVERO HOMI
ABYAPAJJHO HOMI
ANIGHO HOMI
SUKHI ATTANAM PARIHARAMI
SABBE SATTA SUKHITA HONTU
NIDDUKHA HONTU
AVERA HONTU
ABYAPAJJHA HONTU
ANIGHA HONTU
SUKHI ATTANAM PARIHARANTU.
(KARUNA)
SABBE SATTA DUKKHA PAMUCCANTU
(MUDITA)
SABBE SATTA MA LADDHASAMPATTITO VIGACCHANTU
(UPEKKHA)
SABBE SATTA
KAMMASSAKA
KAMMADAYADA
KAMMAYONI
KAMMABANDHU
KAMMAPATISARANA
YAM KAMMAM KARISSANTI
KALYANAM VA PAPAKAM VA
TASSA DAYADA BHAVISSANTI
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
Marilah kita mengucapkan Peresapan Brahma Vihara
BERSAMA-SAMA:
(CINTA KASIH)
Semoga aku berbahagia
Bebas dan penderitaan
Bebas dan kebenuan
Bebas dan penyakit
Bebas dan kesukaran
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagiaanku
sendiri.
Semoga semua rnakhluk berbahagia
Bebas dan penderitaan
Bebas dan kebencian
Bebas dan kesakitan
Bebas dan kesukaran
Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan
mereka sendiri.
(KASIH SAYANG / WELASASIH)
Semoga semua makhluk bebas dan penderitaan
(SIMPATI)
Semoga semua mahkluk tidak kehilangan kesejahteran yang telah mereka peroleh.
(KESEIMBANGAN BATIN)
Semua makhluk:
Memiliki karmanya sendiri
Mewarisi karmanya sendiri
Lahir dan karmanya sendiri
Berhubungan dengan karmanya sendiri
Terlindung oleh karmanya sendiri.
Apa pun karma yang diperbuatnya
Baik atau buruk,
Itulah yang akan diwarisinya.
14. ABHINHAPACCAVEKKHANA (Kerap Kali Direnungkan)
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
HANDAMAYAM ABHI APACCAVEKKHANAPATHAM BHA¬NAMA SE
BERSAMA-SAMA:
JARA DHAMMOMHI
JARAM ANATITO
BYADHIDHAMMOMHI
BYADHIM ANATITO
MARANA DHAMMOMHI
MARANAM ANATITO
SABBEHI ME PIYEHI MANAPEHI NANABHAVO VINABHAVO.
KAMMASSAKOMHI
KAMMADAYADO
KAMMAYONI
KAMMABANDHU
KAMMAPATISARANO
YAM KAMMAM KARISSAMI
KALYANAM VA PAPAKAM VA
TASSA DAYADO BHAVISSAMI
EVAM AMHEHI ABHINHAM PACCAVEKKHITABBAM
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
Marilah kita mengucapkan Perenungan Kerapkali
BERSAMA-SAMA:
Aku akan menderita usia tua,
Aku belum mengatasi usia tua.
Aku akan menderita sakit,
Aku belum mengatasi penyakit.
Aku akan menderita kematian,
Aku belum mengatasi kematian.
Segala milikku yang kucintai dan kusenangi
akan berubah, akan terpisah dariku.
Aku adalah pemilik karmaku sendiri
Pewaris karmaku sendiri
Lahir dan karmaku sendiri
Berhubungan dengan karmaku sendiri
Terlindung oleh karmaku sendiri
Apa pun karma yang kuperbuat
Baik atau buruk
Itulah yang akan kuwarisi.
Hendaklah ini kerap kali direnungkan.
15. SAMADHI: METTA-BHAVANA (Meditasi: Pengembangan Kasih Sayang)
Pada akhir samadhi, Pemimpin Kebaktian mengucapkan:
SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA
Semoga semua makhluk berbahagia
atau
SABBE SATTA SADA HONTU AVERA SUKHAJIVINO
Semoga semua makhluk selamanya hidup berbahagia bebas dari kebencian.
16. ARADHANA TISARANA PANCASILA
(Permohonan Tiga perlindungan dan Lima Latihan Sila)
Apabila kebaktian dihadiri oleh bhikkhu, maka Pañcasila
(nomor 6) dalam Tuntunan Kebaktian ini tidak dibacakan.
Setelah penibacaan paritta selesai, hadirin memohon
Tisarana-Pañcasila kepada bhikkhu dengan membacakan:
BERSAMA-SAMA:
MAYAM BHANTE
TISARANENA SAHA PANCASILANI YACAMA.
Bhante
Kami memohon Tisarana dan Pancasila
DUTIYAMPI MAVAM BHANTE TISARANENA SAHA PANCASILANI YACAMA.
Untuk kedua kalinya, Bhante,
Kami memohon Tisarana dan Pancasila.
TATIYAMPI MAYAM BHANTE TISARANENA SAHA PANCASILANI YACAMA.
Untuk ketiga kalinya, Bhante,
Kami memohon Tisarana dan Pancasila.
Atau
OKASA AHAM BHANTE,
TISARANENA SADDHTM PANCASILAM DHAMMAM YACAMI, ANUGAHAM KATVA SILAM DETHA ME BHANTE.
Perkenankanlah Bhante,
Berikan padaku Tisarana serta Pancasila
Anugerahkanlah padaku Sila itu, Bhante.
DUTIYAMPI OKASA AHAM BHANTE, TISARANENA SADDHIM PANCASILAM DHAMMAM YACAMI, ANUGAHAM KATVA SILAM DETHA ME BHANTE.
Untuk kedua kalinya, perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisarana serta Pancasila
Anugerahkanlah padaku Sila itu, Bhante.
TATIYAMPI OKASA AHAM BHANTE, TISARANENA SADDHIM PANCASILAM DHAMMAM YACAMI, ANUGAJIAM KATVA SILAM DETHA ME BHANTE.
Untuk ketiga kalinya, perkenankanlah, Bhante,
Berikan padaku Tisarana serta Pancasila
Anugerahkanlah padaku Sila itu, Bhante.
BHIKKHU:
YAMAHAM VADAMI TAM VADETHA
Ikutilah apa yang saya ucapkan.
HADIRIN:
AMA, BHANTE.
Baik, Bhante.
BHIKKHU:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUD¬DHASSA
Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna.
(tiga kali)
HADIRIN: (mengikuti)
BHIKKHU: (mengucapkan Tisarana kalimat per kalimat)
HADIRIN: (mengikuti apa yang diucapkan oleh bhikkhu kelimat per kalimat)
BUDDHAM SARANAM GACHAMI
DHAMMAM SARANAM GACHAMI
SANGHAM SARANAM GACHAMI
Aku berlindung kepada Buddha
Aku berlindung kepada Dhamma
Aku berlindung kepada Sangha (baca : Sang-gha)
DUTIYAMPI BUDDHAM SARANAM GACHAMI
DUTIYAMPI DHAMMAM SARANAM GACHAMI
DUTIYAMPI SANGHAM SARANAM GACHAMI
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Buddha
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Dhamma
Untuk kedua kalinya, aku berlindung kepada Sangha
TATIYAMPI BUDDHAM SARANAM GACHAMI
TATIYAMPI DHAMMAM SARANAM GACHAMI
TATIYAMPI SANGHAM SARANAM GACHAMI
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Buddha
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Dhamma
Untuk ketiga kalinya, aku berlindung kepada Sangha
BHIKKHU:
TISARANA GAMANAM PARIPUNAM
HADIRIN:
AMA, BHANTE
BHIKKHU: (mengucapkan Pancasila kalimat per kalimat)
HADIRIN: (mengikuti apa yang diucapkan oleh bhikkhu kalimat per kalimat)
- PANATIPATA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- ADINNADANA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- KAMESU MICCHACARA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- MUSAVADA VERAMANI SIKKHAPADAM SAMADIYAMI
- SURAMERAYA MAJJAPAMADATTHANA VERAMANI SIKKHAPADAM
SAMADIYAMI
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan seksualitas yang tidak
dibenarkan
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak mengucapkan ucapan yang tidak benar.
- Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak minum segala minuman keras yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran.
BHIKKHU:
IMANI PANCASIKKHAPADANI
SILENA SUGATIM YANTI
SILENA BHOGASAMPADA
SILENA NIBBHUTIM YANTI
TASMA SILAM VISODHAYE
HADIRIN:
AMA, BHANTE.
SADHU! SADHU! SADHU!
17. ARADHANA PARITTA (Permohonan Paritta)
Permohonan Paritta ini dibacakan apabila uamt mengundang bhikkhu/samanera ke rumah atau pada acara upacara di vihara, cetiya, dan sebagainya. Hal ini dilakukan setelah permohonan Pancasila.
Perpohonan Paritta ini adalah sebagai berikut:
VIPATTIPATIBAHAYA
SABBA SAMPATTI SIDDHIYA
SABBA DUKKHA VINASAYA
PARITTAM BRUTHA MANGALAM
VIPATTIPATIBAHAYA
SABBA SAMPATTI SHIDDHIYA
SABBA BHAYA VINASAYA
PARITTAM BRUTHA MANGALAM
VIPATTIPATIBAHAYA
SABBA SAMPATTI SIDDHIYA
SABBA ROGA VINASAYA
PARITTAM BRUTHA MANGALAM
Untuk menolak marabahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua dukkha
Sudilah membacakan paritta perlindungan
Untuk menolak marabahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua rasa takut
Sudilah membacakan paritta perlindungan
Untuk menolak marabahaya
Untuk memperoleh rejeki
Untuk melenyapkan semua penyakit
Sudilah membacakan paritta perlindungan.
18. ARADHANA DHAMMADESANA (Permohonan Dhammadesana)
Permohonan Dhammadesana ini dilaksanakan setelah Permohonan Pancasila di Vihara, Cetiya, dan sebagainya pada bhikkhu, samanera yang hadir pada waktu itu:
BRAHMA CA LOKADHIPATI SAHAMPATI
KATANJALI ANDIUVARAM AYACATHA
SANTIDHA SATTAPPARAJAKKHAJATIKA
DESETU DHAMMAM ANUKAMPIMAM PAJAM
Brahma Sahampati, penguasa dunia
Merangkap kedua tangannya (beranjali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata mereka.
Ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka.
19.DHAMMADESANA (Kotbah Dhamma)
20. PEMBERKAHAN
Bila Kebaktian dihadiri bhikkhu, bhikkhu memberikan
pemberkahan.
21. Ettavata (Pelimpahan Jasa)
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
HANDAMAYAM ETTAVATA DINNAM KAROMA SE
ETTAVATA CA AMHEHI
SAMBHATAM PUNNASAMPADAM
SABBE DEVA ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIYA
ETTAVATA CA AMHEHI
SAMBHATAM PUNNASAMPADAM
SABBE BHUTA ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIYA
ETTAVATA CA AMHEHI
SAMBHATAM PUNNASAMPADAM
SABBE SATTA ANUMODANTU
SABBA SAMPATTI SIDDHIYA
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU PERDAMAIAN DUNIA
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU INDONESIA
IDAM VO NATINAM HOTU
SUKHITA HONTU NATAYO (3X)
DEVO VASATU KALENA
SASSA SAMPATTI HOTU CA
PHITO BHAVATU LOKO CA
RAJA BHAVATU DHAMMIKO
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU VIHARA / CETIYA ......
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU SASANAM
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU DESANAM
AKASATTHA CA BHUMMATTHA
DEVA NAGA MAHIDDHIKA
PUNNAM TAM ANUMODITVA
CIRAM RAKKHANTU MAM PARAM`TI
PEMIMPIN KEBAKTIAN:
Marilah kita mengucapkan paritta Ettavata:
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa.
Semoga semua dewa turut bergembira,
Agar mendapat keuntungan beraneka warna
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi perdamaian dunia
Semoga para makhluk hidup di angkasa dan di bumi,
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Indonesia.
Semoga jasa-jasa ini melimpah
Pada sanak keluarga yang telah meninggal
Semoga mereka berbahagia.
Semoga hujan tepat pada musimnya
Semoga dunia maju dengan pesat
Serta selalu bahagia dan damai
Semoga Pemerintah / Pemimpin berlaku lurus.
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi Ajaran
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi pembabaran Dharma
Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para dewa dan naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini,
Selalu melindungi kita semua.
3 komentar:
Kita kan Buddhayana, kok malah ambil yg tetangga punya sih :P
kn asalnya parrita pali dari Therawada..
Kita ini buddhayana, kita juga termasuk therawada, mahayana, maupun wajrayana..:)
saya stju dg pndpt mas Robin.
yg pting kita cma" agama Buddha
yg di ptgkn bukan bhs palinya tetapi makna paritta nya
Posting Komentar