Kamis, 02 September 2010

(PENTING) Ini cerita nyata di Jepang with pic



Seorang kakek, Shota Fujiwara dari Gifuprefecture yg sering mengeluh sakit kepala membandel adalah penggemar berat makanan khas Jepang SUSHI & SASHIMI. Kegemarannya ini sudah dimulai sejak dia muda sebagaimana layaknya warga Jepang lainnya.

Namun pada usia lanjutnya kini, dia mengalami sakit kepala yg akut& hebat dalam 3 tahun terakhir, yg praktis membuatnya kesulitan utk bekerja & menjalani hidup dgn normal dan sakitnya itu telah membuat kulit batok kepalanya terus membesar. Dan makin terlihat seperti jenong pada ikan Lohan…. Dia telah kehilangan kemampuan psikomotoric-nya sejak 3 tahun lalu.

Untuk mengatasi hal itu, dia pergi ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan CT-scan & X-ray utk memastikan penyebabnya. Dokter yg menanganinya menjadi sangat terkejut karena didapati tampilan benda-benda kecil aneh dibawah kulit kepalanya namun masih diluar tempurung otaknya.

Dokter kemudian melakukan anastesi lokal dan memutuskan membedah kecil kulit kepalanya, dan kemudian ditemukan penyebab utamanya. Disitu ditemukan sarang ulat. Sungguh mengerikan.

Kemudian diputuskan utk melakukan operasi bedah kulit kepala secara total utk memastikan ulat-ulat tersebut bisa dibersihkan dan infeksi dibawah kulit batok kepalanya bisa disembuhkan.

Ulat seperti yg didapati pada kepala Shota Fujiwara,adalah
berasal dari parasit yg biasa didapat pada tubuh ikan , seafood mentah baik ikan laut maupun ikan ait tawar. Ulat parasit & telurnya hanya bisa dimatikan dgn melalui proses pemasakan dgn panas tinggi digoreng, dipanggang matang atau direbus mendidih)atau dgn pembekuan -10 degC s/d -20 degC selama lebih dari 1 minggu. Karena itu ingat-ingatlah, untuk memastikan konsumsi ikan ? seafood & daging hanya yg sudah melalui proses pemasakan yg benar digoreng, dipanggang matang & direbus mendidih).

Senin, 23 Agustus 2010

Makna Fangsen

Kegiatan Fang Sen merupakan hal yang tidak asing didengar oleh umat Buddha. Orang melakukan fang sen memilki motivasi dan alasan yang berbeda-beda, antara lain untuk pembukaan kantor/ usaha baru, pindahan rumah, pelimpahan jasa untuk orang sakit dan pengharapan pada suatu rencana.
Umat Buddha memandang fang sen ini merupakan kegiatan yang penting dan perlu untuk dilaksanakan secara terus-menerus. Hal ini karena fang sen memiliki makna spiritual yang sangat dalam, yaitu : Pengembangan cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk. Salah satu cara untuk purifikasi karma buruk, khususnya karma membunuh, yaitu dengan melakukan hal yang berkebalikan (antidote). Dengan fang sen, kita telah memperpanjang umur makhluk hidup, yang berkebalikan dengan mengambil nyawa dari makhluk lain.
Pelepasan terhadap satwa mengandung arti pula dengan melepaskan penderitaan hewan dapat hidup bebas dihabitatnya diharapkan dengan perbuatan serupa tersebut kita pun dapat terbebas dari segala kesulitan dan kesukaran hidup yang kita hadapi dan alami.
Pengaruh ekosistem, yaitu kegiatan ini ikut menjaga dan memelihara keseimbangan alam, baik habitat yang hidup di air maupun di darat karena kita mengenal adanya hukum alam. Keseimbangan alam akan mempengaruhi hidup manusia. Oleh karena itu kita perlu bijaksana dalam mengatur dan memanfaatkan alam semesta. Tindakan pengalian alam secara maksimal tanpa ada upaya menjaga keseimbangan akan membawa bencana pada manusia nantinya.
Agar fang sen memiliki manfaat yang besar, ada beberapa hal yang perlu untu diperhatikan, yaitu :
1. Sumber dana
Dana untuk kegiatan Fang sen hendaknya dana tersebut dikumpulkan dari pikiran ikhlas, sumbernya baik dan bersih. Dalam hal ini pelaku/ peserta pelepasan satwa diarahkan tidak hanya memberi saja, tapi juga membangkitkan motivasinya dengan benar, supaya kebajikan yang diperoleh lebih berkualitas.
Untuk hal tersebut dianjurkan dana yang dikumpulkan merupakan akumulasi dana yang dilakukan rutin. Sehingga setiap saat kita dilatih untuk melakukan perbuatan baik lewat pikiran benar, perbuatan benar dan ucapan benar.
2. Hewan
Hewan/ satwa yang akan dilepaskan sebaiknya tidak dipesan terlebih dahulu pada penjual. Hendaknya hewan tersebut adalah makhluk yang sedang terancam nyawanya. Membantu makhluk yang terancam lebih baik karena mereka betul-betul membutuhkan. Hewan yang akan dilepaskan sesuai dengan habitatnya agar setelah dilepaskan hewan tersebut dapat hidup dan bertahan. Seperti hewan yang hanya dapat hidup di air tawar, kita tidak boleh melepaskan di laut karena akan membawa kematian begitu pun sebaliknya. Hewan tersebut sedapat mungkin mempunyai ketahanan hidup dengan lingkungan yang baru. Selain itu kita perlu menyadari pula tidak semua hewan dilepas dapat hidup mandiri.
3. Pencarian tempat
Untuk hewan yang hidup di air, disesuaikan apakan mereka di air tawar atau air laut. Kalau hal tersebut tidak diperhatikan maka akan membawa kematian. Selain itu tempat air tersebut tidak tercemar dan hewan dapat hidup serta dapat berkembang biak. Sementara untuk hewan yang hidup di darat pilihlah daerah dimana banyak tanaman, pohon dan/ atau di hutan. Untuk daerah Surabaya ada beberapa tempat yang biasa dilakukan, seperti sekitar Monumen Kapal Selam, Kali brantas di daerah Jagir Wonokromo maupun tanam Flora.
Umumnya pelepasan satwa diawali dengan doa agar makhluk tersebut saat dilepaskan dapat bertahan hidup. Kalau pun kita tidak pandai dalam memanjatkan doa sekurang-kurangnya perbuatan kebajikan ini dapat didedikasi agar makhluk tersebut dapat hidup, berkembang biak dan pada kehidupan berikutnya dapat terlahir di alam bahagia. Sehingga kebajikan ini memiliki manfaat.
Terlepas dari kontra pendapat dan berbagai pandangan mengenai Fang Sen. Pelepasan satwa memiliki manfaat, antara lain : umat dapat ikut merasa bahagia secara langsung pada saat satwa tersebut dilepaskan ; menghimpun karma baik merupakan salah satu praktek menjalakan Daya Upaya Benar, yaitu : memunculkan karma baik yang belum timbul serta mengembangkan karma baik yang telah muncul ; dan kebajikan yang diperoleh dari kegiatan ini dapat didedikasikan untuk umur panjang bagi guru-guru spiritual, perluasan penyebaran Dharma, kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.

Minggu, 14 Maret 2010

Daftar Vihara Buddhayana di seluruh Indonesia

Daerah Istimewa Aceh
Vihara Sakyamuni. Jl. T. Panglima Polim No. 166 Banda Aceh, 23123

Sumatera Utara
Vihara Dharma Wijaya Jl. Dr. Wahidin No. 107 Medan
Vihara Avalokitesvara Jl. Jenderal A. Yani No. 69 Medan
Cetiya Ekayana Jl. Musyawarah No. 23 Tebing Tinggi, 20611
Vihara Maha Dana Jl. Veteran No. 40 Tebing Tinggi
Vihara Borobudur Jl. Iman Bonjol No. 21 Medan, 20151
Vihara Bodhi Gaya Jl. Karya Sejati No. 12 Medan, 20157
Vihara Avalokitesvara Jl. Letjen S Parman No. 58 Tapanuli Tengah Sibolga
Vihara Avalokitesvara Jl. Merdeka No. 423 Padang Sidempuan, 22715
Vihara Buddha Jayanti Jl. Gatot Subroto No. 12-14 Rantau Prapat, 21412
Vihara Tri Ratna Jl. Asahan No. 153A Asahan Tanjung Balai, 21312 .

Sumatera Barat
Vihara Buddha Warman Jl. Muara No. 34 Padang, 25215
Vihara Buddha Sasana Jl. A. Yani No. 27 Bukit Tinggi, 26113

Jambi
Vihara Sakya Kirti Jl. P. Diponegoro No. 56 Jambi
Vihara Buddhayana Jl. Prof. Dr. Sri Soedewi Maschun Sofwan. SH RT 11 Kuala Tungkal
Vihara Padmakirti Muara Bungo

Bengkulu
Vihara Buddhayana Jl. DI. Panjaitan No. 161 Bengkulu

Riau
Vihara Dharma Loka Jl. Karet No. 41 Pekanbaru, 28151
Vihara Buddha Sasana Jl. Sumatera No.26-28F Bagan Siapi-api
Vihara Dharma Dipa Jl. Pasar Baru, Moro Kep. Riau, 29163
Vihara Buddha Diepa Jl. Nusantara No. 35 Karimun, Tanjung Balai
Vihara Bahtera Sasana Jl. Merdeka No. 102 Tanjung Pinang, 29111
Vihara Buddha Sakyamuni Jl. Siak 20 F Bagan Siapi-api
Vihara Dharma Bhakti Jl. Belakang Padang Batam, 29411
Vihara Buddhayana Kompleks Nagoya Point Blok L No. 1-2-3 Batam, 29432
Vihara Samudera Bhakti Pulau Buluh, 29423

Sumatera Selatan
Vihara Dharmakirti Jl. Kapt. Marzuki No. 1579A Palembang
Vihara Avalokitesvara Jl. Sidoarjo Pasar III No. 13 Muara Enim
Vihara Kumala Bodhi Jl. Balai No. 39 A Pangkal Pinang, Bangka

Lampung
Vihara Banten Jl. Ikan Kembung No. 106 Bandar Lampung, 35223
Vihara Buddha Dharma Dipa Jl. Terong No. 64, Metro Lampung Tengah
Vihara Maitribumi Jl. Kimansur II No. 46 Kotabumi

Jawa Barat
Vihara Vimala Dharma Jl. Ir. Juanda No. 5 Bandung, 40116
Vihara Widhi Sakti Jl. Pejagalan No. 20 Sukabumi, 40116
Vihara Dharmaratna Jl. R.E. Martadinata No. 49 Sukabumi, 43111
Vihara Buddha Sena Jl. Batu Tulis No. 6 Bogor
Vihara Dhanaghun Jl. Pasar Bogor, Bogor
Vihara Sakyawanaram Lembah Cipendawa, Pacet, Cipanas, Cianjur, 43252
Vihara Alyamularama Gadog, Pacet Cianjur


DKI Jakarta
Vihara Wahana Kirti Jl. Ubi No. 9 Jakarta Barat
Vihara Dharma Bhakti Jl. Jelambar Ilir No. 1 Jakarta Barat
Vihara Ekayana Graha Jl. Mangga II No. 8 L-M-N-O (021) 5687921-22 Jakarta Barat
Vihara Bodhi Dharma Jl. Duri I A No. 18 Jakarta Pusat
Vihara Satya Dharma Jl. Raya Pluit Barat No. 3 Jakarta Utara

Jawa Tengah
Vihara Maha Bodhi Jl. Seroja Timur 11 Semarang
Vihara Buddhayana Pati Jl. Kembong Joyo No. 83 Pati
Vihara Buddhayana Indonesia Jl. Yos Sudarso No. 8 Jepara
Vihara Veluvana Kompleks IIAB Smaratungga, Jl. Raya Semarang Solo Ampel Boyolali

Jawa Timur
Vihara Buddhayana Jl. Raya Putat Gede No. 1 Surabaya, 60189
Vihara Metta Sraddha Jl. Panglima Besar Sudirman No.1 Mojokerto
Vihara Mojopahit Ds. Bejijong, Trowulan

DI Yogyakarta
Vihara Buddha Prabha Jl. Brigjen Katamaso Utara No. 3 Yogyakarta

Kalimantan Barat
Vihara Buddhayana Jl. Tanjung Pura, Gg. Siam No. 5 Pontianak

Kalimantan Timur
Cetiya Grha Dharmayano Jl. Simpong Timur Kotawaringin Timur, 74322

Sulawesi Utara
Vihara Surya Dharma Jl. Hasanudin No. 55 Manado

Sulawesi Selatan
Cetiya Sthanaga Jl. Nuri No.68 Ujung Pandang
Cetiya Dharma Kasih Jl. Somba Opu No. 133 Ujung Pandang

Nusa Tenggara Barat
Vihara Bodhi Dharma Jl. Amertapura No. 12 Cakranegara Timur Lombok Barat

Maluku
Vihara Swarna Giri Tirta Jl. Perumtel Gunung Nona Ambon
Vihara Swarna Giri Tirta Jl. Ay Patty No. 86 Ambon

Irian Jaya
Vihara Buddha Dharma Jl. Sriwijaya (Blk. Komplek Kodim) Biak, 98118
Vihara Buddha Jayanti Jl. Jend. A. Yani No. 49 Sorong, 98415
Vihara Ariya Dharma Jl. Raya Abepura, Abepura Jayapura

Sumber : Indonesia Buddhism Homepage