Rabu, 12 Maret 2014

Bermental seperti Pengemis atau Berusaha ?



Demikianlah cerita sederhanaku : 

Saya pernah melakukan live in tinggal sama pengemis, saya disuruh juga mencari uang dengan cara apapun dan saya pun memilih mengemis sama seperti yang dilakukan oleh mereka. Tanpa ada uang sepersenpun yang saya punya didompet karena selama live in kita dilarang untuk menggunakan uang hasil orang tua kita, harus dari hasil kerja keras kita. Dan pada saat itu saya terkejut dengan satu anak kecil, padahal dia memakai baju yang lusuh bahkan lebih jelek dari saya miliki dan saya heran kenapa dia bisa membagi-bagi makanan. Pertama-tama saya berasumsi bahwa ada orang kaya yang membagi-bagi makanan untuknya dan kami, rupanya makanan itu hasil dari kerja kerasnya sendiri. Saya benar-benar dibuat salut olehnya. Kemudian saya telusuri lagi bagaimana dia mencari uang, kemudian saya pun tertegun melihat dia berkerja menjadi pembersih kap mobil, jualan kue, dan pembersih pantopel(sepatu) serta ia pun sangat rajin sekali bersembayang ditempat ibadahnya. Kemudian saya sadar selama ini saya punya mental pengemis alias mau cari instan saya dalam berupaya, seharusnya saya lebih tahu makna dari saya melakukan live in ini yaitu menghargai sesama kita baik dalam pemikiran dan perbuatan kita (berempati). Saya benar-benar keliru dalam berupaya sebelum saya melihat anak kecil tersebut, seharusnya saya bisa seperti anak kecil tersebut, bilapun saya dalam kesusahan kita masih bisa dan mesti menggunakan panca indera kita selama itu berfungsi dengan baik dan menggunakan otak dan pikiran kita dengan matang dalam berupaya. Pasti kita lebih tahu makna dari empati dari melakukan live in ataupun aktivitas-aktivitas lain yang berupaya mengembangkan nilai-nilai moralitas kita. Kesimpulannya janganlah bermental seperti pengemis tapi berusahalah, anda itu masih memiliki kelengkapan dari mereka-mereka yang tidak mampu untuk berutinitas seperti yang bisa kita lakukan. Ayo kita lebih bersemangat dari sekarang!

Live in : acara dimana kita dijauhkan dari kehidupan rutin yang cukup menyenangkan selama ini kita lakukan dengan cara tinggal dengan orang yang lebih tidak mampu dari kita dan kita diminta untuk menjadi bagian dari keluarga secara sementara untuk mengaca diri kita selama ini.

Tidak ada komentar: